“Jangan Suka Marah-marah, ntar cepat tua”atau“Jangan Suka Stress… ntar cepat tua loh”
Pastinya sudah banyak orang yang merasa jenuh dengan ucapan di atas, dan menganggap ucapan-ucapan di atas hanya angin lalu, sesuatu yang usang, alias UDAH BASIII KALEE.
Nah, bagaimana dengan kutipan ini :“Hati yang GEMBIRA adalah OBAT,tapi SEMANGAT PATAH KERINGKAN TULANG”
Benarkah orang yang sering stress akan cepat tua dan gampang sakit ? dan sebaliknya orang yang selalu ceria akan cepat muda, eh sori, akan awet muda meski ga pake susuk dari mendiang Mak erot (katanya baru ninggal ya ?) ? Benarkah Einstein jauh2 hari dulunya telah memberitahukan rahasia umur panjang ? Inilah yang akan menjadi jiwa dari tulisan kali ini.
Ada penjelasan ilmiah untuk kebenaran ungkapan-ungkapan tersebut di atas.
Penjelasan ilmiah dari ilmu biologi untuk hal tersebut sudah pernah dan sudah sangat sering diungkapkan, yang dengan cepat bisa Aku ringkaskan demikian.“Stress (serta perasaan negatif lainnya spt cemas dsb) akan memicu produksi hormon stress yang disebut cortisol yang tergolong ‘destructive hormone’ (please refer to wikipedia for this entry) yang dapat merusak tubuh . Sementara itu perasaan senang (dan perasaan positif lainnya) memicu produksi hormon endorpin, dopamin, yang diketahui sangat baik untuk kesehatan.”
Satu bukti jelas sudah, bahwa ditinjau dari ilmu biologi perasaan senang dapat meningkatkan kualitas kesehatan seseorang, dan lebih lanjut lagi dapat dikatakan bahwa orang yang sehat cenderung berumur panjang.(penjelasan lebih lengkap dapat diliat di : CRAIG HARPER’s BLOG )
Itu dari segi biologi, lantas dari segi Relativitas-nya Gimana dong Bang ?Ok, begini dek …
Waktu aku baca buku biografi Einstein, disitu ditulis bahwa Einstein pernah contohkan Relativitas itu dalam bentuk yang sangat mudah dimengerti, yang kira2 bunyinya seperti ini (please CMIIW):“Cobalah berdiri di atas bara api. Semenit berdiri di bara api rasanya akan seperti sejam, bandingkan dengan menggenggam tangan pacar (klu ada) , sejam rasanya akan seperti semenit .”
Loh, kok bisa sejam jadi semenit ? dan semenit jadi sejam ?Mustahil !!!
Dari Relativitas Einstein juga diperoleh bahwa waktu absolut itu tidak ada. Waktu itu relatif kepada setiap orang. Bisa lebih cepat, bisa lebih lama (please refer to Laskar Pelangi Buku 3 by Andrea Hirata). Ada mampatan waktu, ada melaran waktu. Dan Einstein selain mengatakan bahwa “waktu absolut” itu sebenarnya tidak ada, lebih jauh dia katakan bahwa waktu hanyalah dimensi, sama seperti dimensi ruang yang dapat diciptakan, dapat diubah, dapat dimanipulasi.(Kebayang ngga ? Kalau waktu itu dapat dimanipulasi ??? Bisa diubah bentuknya jadi sepeda, mobil, atau jadi makanan, jadi klu lapar tinggal dimakan aja, atau waktu bisa berubah jadi Miss Universe…. ????)
Hingga saat itu banyak orang mencemooh Einstein atas teorinya itu (meskipun sampai saat ini cemoohan itu tidak dapat menggeser dia dari predikat yang tergenius sepanjang masa). Cemoohan itu seperti ini :” Time is Money. No Time No Money “.
Dari hal yang dicontohkan oleh Einstein mengenai ‘bara api’ (yang menggambarkan perasaan tidak senang) dan ‘pacar’ yang menggambarkan perasaan senang (LOVE) aku mencoba menarik kesimpulan yang sepertinya agak2 nyambung dan mendasar meski sesungguhnya masih penuh dengan pertanyaan dan ketidaksahihan, bahwa:
Bagi orang yang TIDAK GEMBIRA, berperasaan negatif (duka, marah, cemas), waktu itu akan menjadi sangat LAMA, namun berlawanan dengan ini, waktu yang LAMA akan menjadi SINGKAT ketika kita dapat tetap GEMBIRA, dan bahkan waktu dapat membeku ketika sama pacar (lirik lagu Lingua, Bila kuingat canda tawamu takkan habis waktu denganmu).
Mungkin masih belum terstruktur dengan baik untuk disimpulkan, maka itu aku dengan senang hati mencoba menyimpulkan kembali bahwa:
“Ketika kita dalam keadaan tidak senang (negatif mood), waktu 1 menit akan terasa seperti 1 jam, sama artinya dengan kita memboroskan 59 menit dari waktu hidup kita. Tapi sebaliknya, jika kita merasa senang, (misalnya lagi jatuh cinta, atau lagi dapat undian), maka waktu 1 jam akan jadi 1 menit, sama artinya dengan kita menghemat 59 menit dari waktu hidup kita setiap kali kita merasa senang dalam 1 jam”.**Perbandinganya sangat signifikan, yakni 1 : 59.
Nah, mari kita berhitung.Jika misalnya umur manusia itu rata2 (kondisi normal) dijatah adalah 70 tahun (penghitungan waktu absolut SI–dimana ukuran 1 detik adalah waktu yang dibutuhkan oleh atom cesium133 untuk berosilasi sebanyak X kali ),Maka jika manusia tsb selalu merasa senang dalam hidupnya, maka 70 tahun life-time nya itu sebenarnya bisa di-expand menjadi 70 X 59 = 4130 tahun absolut. (**59 diambil dari perbandingan di atas).
Tapi sebaliknya jika dalam masa hidupnya manusia tsb selalu merasa tidak senang, maka life-time nya itu akan menjadi kecil sekali, yakni 70 : 59 = 1.18 tahun. (HA ????? singkat sekali ?? ga sampe dua tahun ??? ya iyalah, misalkan aja ada orang yang dari lahirnya nangis terus, bisa dipastikan dia akan cepat mati).
Inilah Rahasia umur panjang dari Einstein yang dapat disajikan, yakni “SENANG”. Dapat dipanjangin lagi bahwa Einstein bahkan mengeksplisitkan, perasaan senang yang bagaimana yang paling efektif untuk memperpanjang usia kita, yakni “PERASAAN CINTA”.(btw, ‘jomblo’ ga berarti kita ga punya rasa cinta lo, kan ada juga cinta terpendam namanya .. hahahaha)
Sekarang kita Kembali ke bumi lagi, setelah ngobrol ngalor ngidul.
Memang kita ngga bisa berspekulasi mengenai kapan orang akan mati, mengenai cara bagaimana menunda kematian, sebab seyogianya hidup dan mati adalah kehendak Tuhan (bagi theist akan selalu seperti itu, sorry buat yang atheist ), tapi meski artikel ini sarat dengan dalil2 aneh yang sekilas sepertinya agak2 masuk akal karena didukung dengan teori besar Relativitas Einstein (yang juga masih penuh dengan ketidakjelasan), satu pesan yang ingin Aku sampaikan dari tulisan ini adalah :
Tetaplah bergembira sepanjang hidup, sebab hidup ini gak melulu diperuntukkan untuk stress. So ?? DONT WORRY BE HAPPY
“Hati yang GEMBIRA adalah OBAT, seperti OBAT hati yang SENANG.tapi SEMANGAT YANG PATAH KERINGKAN TULANG”
cheers !!
Pastinya sudah banyak orang yang merasa jenuh dengan ucapan di atas, dan menganggap ucapan-ucapan di atas hanya angin lalu, sesuatu yang usang, alias UDAH BASIII KALEE.
Nah, bagaimana dengan kutipan ini :“Hati yang GEMBIRA adalah OBAT,tapi SEMANGAT PATAH KERINGKAN TULANG”
Benarkah orang yang sering stress akan cepat tua dan gampang sakit ? dan sebaliknya orang yang selalu ceria akan cepat muda, eh sori, akan awet muda meski ga pake susuk dari mendiang Mak erot (katanya baru ninggal ya ?) ? Benarkah Einstein jauh2 hari dulunya telah memberitahukan rahasia umur panjang ? Inilah yang akan menjadi jiwa dari tulisan kali ini.
Ada penjelasan ilmiah untuk kebenaran ungkapan-ungkapan tersebut di atas.
Penjelasan ilmiah dari ilmu biologi untuk hal tersebut sudah pernah dan sudah sangat sering diungkapkan, yang dengan cepat bisa Aku ringkaskan demikian.“Stress (serta perasaan negatif lainnya spt cemas dsb) akan memicu produksi hormon stress yang disebut cortisol yang tergolong ‘destructive hormone’ (please refer to wikipedia for this entry) yang dapat merusak tubuh . Sementara itu perasaan senang (dan perasaan positif lainnya) memicu produksi hormon endorpin, dopamin, yang diketahui sangat baik untuk kesehatan.”
Satu bukti jelas sudah, bahwa ditinjau dari ilmu biologi perasaan senang dapat meningkatkan kualitas kesehatan seseorang, dan lebih lanjut lagi dapat dikatakan bahwa orang yang sehat cenderung berumur panjang.(penjelasan lebih lengkap dapat diliat di : CRAIG HARPER’s BLOG )
Itu dari segi biologi, lantas dari segi Relativitas-nya Gimana dong Bang ?Ok, begini dek …
Waktu aku baca buku biografi Einstein, disitu ditulis bahwa Einstein pernah contohkan Relativitas itu dalam bentuk yang sangat mudah dimengerti, yang kira2 bunyinya seperti ini (please CMIIW):“Cobalah berdiri di atas bara api. Semenit berdiri di bara api rasanya akan seperti sejam, bandingkan dengan menggenggam tangan pacar (klu ada) , sejam rasanya akan seperti semenit .”
Loh, kok bisa sejam jadi semenit ? dan semenit jadi sejam ?Mustahil !!!
Dari Relativitas Einstein juga diperoleh bahwa waktu absolut itu tidak ada. Waktu itu relatif kepada setiap orang. Bisa lebih cepat, bisa lebih lama (please refer to Laskar Pelangi Buku 3 by Andrea Hirata). Ada mampatan waktu, ada melaran waktu. Dan Einstein selain mengatakan bahwa “waktu absolut” itu sebenarnya tidak ada, lebih jauh dia katakan bahwa waktu hanyalah dimensi, sama seperti dimensi ruang yang dapat diciptakan, dapat diubah, dapat dimanipulasi.(Kebayang ngga ? Kalau waktu itu dapat dimanipulasi ??? Bisa diubah bentuknya jadi sepeda, mobil, atau jadi makanan, jadi klu lapar tinggal dimakan aja, atau waktu bisa berubah jadi Miss Universe…. ????)
Hingga saat itu banyak orang mencemooh Einstein atas teorinya itu (meskipun sampai saat ini cemoohan itu tidak dapat menggeser dia dari predikat yang tergenius sepanjang masa). Cemoohan itu seperti ini :” Time is Money. No Time No Money “.
Dari hal yang dicontohkan oleh Einstein mengenai ‘bara api’ (yang menggambarkan perasaan tidak senang) dan ‘pacar’ yang menggambarkan perasaan senang (LOVE) aku mencoba menarik kesimpulan yang sepertinya agak2 nyambung dan mendasar meski sesungguhnya masih penuh dengan pertanyaan dan ketidaksahihan, bahwa:
Bagi orang yang TIDAK GEMBIRA, berperasaan negatif (duka, marah, cemas), waktu itu akan menjadi sangat LAMA, namun berlawanan dengan ini, waktu yang LAMA akan menjadi SINGKAT ketika kita dapat tetap GEMBIRA, dan bahkan waktu dapat membeku ketika sama pacar (lirik lagu Lingua, Bila kuingat canda tawamu takkan habis waktu denganmu).
Mungkin masih belum terstruktur dengan baik untuk disimpulkan, maka itu aku dengan senang hati mencoba menyimpulkan kembali bahwa:
“Ketika kita dalam keadaan tidak senang (negatif mood), waktu 1 menit akan terasa seperti 1 jam, sama artinya dengan kita memboroskan 59 menit dari waktu hidup kita. Tapi sebaliknya, jika kita merasa senang, (misalnya lagi jatuh cinta, atau lagi dapat undian), maka waktu 1 jam akan jadi 1 menit, sama artinya dengan kita menghemat 59 menit dari waktu hidup kita setiap kali kita merasa senang dalam 1 jam”.**Perbandinganya sangat signifikan, yakni 1 : 59.
Nah, mari kita berhitung.Jika misalnya umur manusia itu rata2 (kondisi normal) dijatah adalah 70 tahun (penghitungan waktu absolut SI–dimana ukuran 1 detik adalah waktu yang dibutuhkan oleh atom cesium133 untuk berosilasi sebanyak X kali ),Maka jika manusia tsb selalu merasa senang dalam hidupnya, maka 70 tahun life-time nya itu sebenarnya bisa di-expand menjadi 70 X 59 = 4130 tahun absolut. (**59 diambil dari perbandingan di atas).
Tapi sebaliknya jika dalam masa hidupnya manusia tsb selalu merasa tidak senang, maka life-time nya itu akan menjadi kecil sekali, yakni 70 : 59 = 1.18 tahun. (HA ????? singkat sekali ?? ga sampe dua tahun ??? ya iyalah, misalkan aja ada orang yang dari lahirnya nangis terus, bisa dipastikan dia akan cepat mati).
Inilah Rahasia umur panjang dari Einstein yang dapat disajikan, yakni “SENANG”. Dapat dipanjangin lagi bahwa Einstein bahkan mengeksplisitkan, perasaan senang yang bagaimana yang paling efektif untuk memperpanjang usia kita, yakni “PERASAAN CINTA”.(btw, ‘jomblo’ ga berarti kita ga punya rasa cinta lo, kan ada juga cinta terpendam namanya .. hahahaha)
Sekarang kita Kembali ke bumi lagi, setelah ngobrol ngalor ngidul.
Memang kita ngga bisa berspekulasi mengenai kapan orang akan mati, mengenai cara bagaimana menunda kematian, sebab seyogianya hidup dan mati adalah kehendak Tuhan (bagi theist akan selalu seperti itu, sorry buat yang atheist ), tapi meski artikel ini sarat dengan dalil2 aneh yang sekilas sepertinya agak2 masuk akal karena didukung dengan teori besar Relativitas Einstein (yang juga masih penuh dengan ketidakjelasan), satu pesan yang ingin Aku sampaikan dari tulisan ini adalah :
Tetaplah bergembira sepanjang hidup, sebab hidup ini gak melulu diperuntukkan untuk stress. So ?? DONT WORRY BE HAPPY
“Hati yang GEMBIRA adalah OBAT, seperti OBAT hati yang SENANG.tapi SEMANGAT YANG PATAH KERINGKAN TULANG”
cheers !!
